Lima belas tahun telah berlalu sejak perang antara manusia dan iblis dimulai. Tidak puas dengan kemajuan mereka yang lambat ke Alam Iblis, sang Pahlawan meninggalkan teman-temannya untuk segera maju menuju kastil Ratu Iblis. Setibanya di kediaman kerajaan, Pahlawan membuat penemuan yang mengejutkan: Ratu Iblis bukan hanya seorang wanita dengan kecantikan yang tak tertandingi, tetapi dia juga mencari bantuan Pahlawan. Bingung dengan kejadian yang tak terduga ini, sang Pahlawan menolak untuk bersekutu dengan musuhnya, mengklaim bahwa perang yang dilancarkan para iblis telah mencabik-cabik Bangsa Selatan.
Namun, Ratu Iblis membantah, dengan alasan bahwa perang tidak hanya menyatukan umat manusia tetapi juga memberi mereka kekayaan dan kemakmuran, memberikan bukti untuk mendukung klaimnya. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa jika perang berakhir, pasokan yang dikirim oleh Negara-negara Pusat untuk membantu Negara-negara Selatan akan berhenti, meninggalkan ratusan ribu orang kelaparan. Untungnya, dia menawarkan Pahlawan sebuah cara untuk mengakhiri perang sambil membawa harapan tidak hanya untuk Bangsa Selatan, tetapi juga ke seluruh dunia, meskipun dia akan membutuhkan bantuannya untuk mewujudkannya.
Akhirnya, setelah diyakinkan, sang Pahlawan setuju untuk bergabung dengan mantan musuhnya dalam pencariannya. Bersumpah untuk tetap bersama dalam keadaan sakit dan sehat, mereka berangkat menuju dunia manusia.