Winter 2014

Inari Fushimi, seorang siswi SMP berambut kusut, tidak seperti anak pada umumnya; ia sangat pemalu dan canggung, tetapi terlepas dari semua itu, ia sangat baik hati. Berlari di jalanan berliku di kampung halamannya, ia mengambil jalan pintas melalui kuil setempat dan menemukan seekor anak rubah kecil di sungai. Setelah menyelamatkannya, dia melanjutkan perjalanan, tetapi sejak saat itu, hidupnya berubah drastis.

Bersyukur karena telah menyelamatkan anak rubah tersebut, dewi kuil Uka-no-Mitama-no-Kami, “Uka-sama”, memberikan sebagian kekuatannya kepada Inari. Sekarang, Inari memiliki kemampuan untuk berubah menjadi siapa pun dengan meneriakkan kalimat ajaib “Inari, konkon.” Mungkinkah kekuatan ini juga memberinya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang ia sukai, Kouji Tanbabashi? Dengan kemampuan surgawi barunya dan roh rubah Kon, Inari menjalin persahabatan yang tulus dengan Uka-sama, bertemu dengan lebih banyak dunia gaib, dan belajar bahwa cinta sejati tidak mengenal batas.

Telah bersahabat sejak SMP, Haruka Takayama dan Yuu Sonoda berencana untuk bersekolah di SMA Misato West bersama-sama. Namun, meskipun ditempatkan di kelas yang sama, takdir yang kejam membuat mereka duduk di sisi yang berlawanan dari kelas mereka! Lebih buruk lagi, sekolah mereka akan ditutup tiga tahun lagi, membuat mereka menjadi siswa kelas satu yang terakhir. Tidak terpengaruh oleh rangkaian kejadian yang tidak menguntungkan ini, Haruka bertekad untuk tetap bersama Yuu, berusaha untuk menciptakan banyak kenangan indah bersamanya.

Namun, banyak kecemburuan Haruka, sikap santai Yuu dengan cepat menarik perhatian teman sekelas perempuan mereka. Bersimpati dengan rasa tidak aman temannya yang semakin meningkat, Yuu akhirnya berbagi ciuman mesra dan penuh kasih sayang dengannya di ruang kelas yang kosong. Tindakan ini mengintensifkan ikatan mereka sebagai “teman istimewa”, yang secara bertahap mengungkapkan aspek yang berbeda dari persahabatan mereka yang unik, sekaligus mengundang konflik baru.

Meskipun mereka naik bus yang sama setiap pagi dan duduk bersebelahan di kelas, Ayaka Kagari, “Putri” SMA Tougetsu, tidak lebih dari sekadar idola yang tidak terjangkau oleh Honoka Takamiya. Gerombolan siswa yang memuja sang “Putri” hanyalah gangguan bagi Honoka, yang menjalani kehidupan sekolahnya yang malas dan biasa saja.

Semuanya tampak normal-normal saja sampai suatu hari, Honoka tiba-tiba diserang oleh penyihir misterius. Yang mengejutkan, Ayaka menyelamatkan nyawanya, mengungkapkan dirinya sebagai penyihir api dalam misi rahasia untuk melindungi Honoka.

Sejak hari yang menentukan itu, kehidupan biasa Honoka menjadi terbalik saat ia dilemparkan ke dalam perang antara Penyihir Bengkel, yang berusaha melindungi warga, dan Penyihir Menara, yang ingin mencuri kekuatan yang tersembunyi di dalam dirinya.